Pesatnya pembangunan di Kota Madiun tidak dapat dipungkiri, baik itu pembangunan fisik maupun yang bersifat non fisik.

Capaian-capaian itu jelas tidak membuat Kota Madiun yang dinahkodai oleh Dr. Maidi lantas berpuas diri dan ongkang-ongkang. Untuk mempertahankan itu, Bapppeda selaku OPD yang menukangi perencanaan, pembangunan, penelitian dan pengembangan mulai menata diri untuk menyusun rencana kajian-kajian akademis terhadap hal-hal yang diperlukan selama tahun 2024.

Dalam pembukaan rakor persiapan kegiatan kajian tahun 2024 di Graha Krida Praja Senin (22/1), Ir. Suwarno selaku Kepala Bapppeda menyampaikan agar OPD yang mengusulkan kajian segera menentukan ruang lingkup kajian sehingga apa yang menjadi tujuan kajian tersebut dapat tercapai sesuai kebutuhan.

Dalam kegiatan ini, yang juga dihadiri oleh perwakilan OPD mengerucut delapan usulan, yaitu : Feasibility Study Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ; Kajian Penataan Pedagang Kaki Lima dan Kontainer Kuliner Pinggir Jalan dari Dinas Perdagangan; Kajian Pengembangan Kawasan Pahlawan Street Centre (PSC) dari DPUPR; Kajian Lembaga Keuangan Kelurahan (LKK) bidang Manajemen Keuangan dari Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; Kajian Usulan Pemberian nama Taman Makam Pahlawan (TMP) dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Kajian Indeks Kelayakan Infrastruktur Kota Madiun dari DPUPR; Kajian Potensi Pajak Daerah Pendekatan Ekonomi Makro dari Bapenda serta Kajian Drainase Kota Madiun dari DPUPR.

Kajian merupakan fondasi intelektual yang memberikan pemahaman mendalam terhadap potensi dan tantangan yang dihadapi suatu daerah.

Kajian menjadi sebuah komitmen mendalam untuk memahami, menghormati, dan memaksimalkan potensi setiap daerah. Dengan menjalankan kajian yang cermat dan menyeluruh, suatu daerah dapat membangun masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakatnya, demikian pungkas harapan Suwarno. (*litbang)