
SEMINAR AKHIR PETA JALAN PENDIDIKAN KOTA MADIUN 2025–2045: FONDASI TRANSFORMASI MENUJU PENDIDIKAN SMART
Pemerintah Kota Madiun menggelar Seminar Akhir Peta Jalan Pendidikan Tahun 2025–2045 pada Jumat, 11 Juli 2025, di Ruang Rapat Lantai 4 Dinas PUPR. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya menyelaraskan arah pendidikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta menyiapkan strategi jangka panjang berbasis inklusi dan inovasi. Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, seperti akademisi dari UNESA, perwakilan BAPPPEDA, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga organisasi guru dan tenaga kependidikan.
Wakil Rektor UNESA menekankan bahwa transformasi pendidikan harus dibangun di atas kesadaran untuk berubah, bersikap adaptif, dan terbuka terhadap inovasi. Peta jalan ini mengusung nilai “Panca Mulya Dharma” sebagai prinsip dasar dalam membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan, fleksibel, dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Dengan memperhatikan Megatrend 2045—seperti integrasi global, konvergensi teknologi, serta keterbukaan pembelajaran—Pendidikan Kota Madiun diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan secara progresif.
Beberapa gagasan strategis juga mengemuka, di antaranya penguatan pendidikan karakter sejak dini, pentingnya pendampingan psikologis anak, penguatan aspek kesehatan peserta didik, hingga pengembangan guru secara berkelanjutan. Selain itu, pendekatan kurikulum berdiferensiasi, pemanfaatan teknologi secara bijak, dan penguatan ekosistem belajar seperti Smart School, Teaching Factory, serta Laboratorium Terpadu menjadi bagian penting dari rencana implementasi. Visi besar "Pendidikan Madiun yang SMART" (Spiritual, Meaningful, Aman, Rekreatif, dan berbasis Teknologi) pun menjadi pijakan utama dalam membentuk generasi unggul.
Seminar ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarinstansi dan keterlibatan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan lokal. Upaya harmonisasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Agama, penguatan peran BK sejak jenjang dasar, serta pendekatan pada regrouping sekolah berbasis pemetaan wilayah menjadi wujud komitmen untuk membangun sistem pendidikan yang merata dan berkeadilan. Melalui peta jalan ini, Kota Madiun bersiap menjadi pelopor transformasi pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. (*litbang)