KERETA API SEBAGAI OPTIMALISASI KONEKTIVITAS PARIWISATA ANTAR WILAYAH

Kereta Api sebagai Optimalisasi Konektivitas Pariwisata Antar Wilayah yang Serumpun adalah gagasan yang sangat relevan dalam konteks pengembangan wilayah dan pariwisata berkelanjutan.

Pawitandirogo (Pacitan, Magetan, Ngawi, Madiun, Ponorogo) adalah wilayah yang serumpun baik secara geografis, budaya, sejarah, maupun ekonomi dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan pariwisata terpadu. Sayangnya, konektivitas antarwilayah ini masih menjadi tantangan, terutama dalam aspek transportasi publik yang efisien dan terintegrasi. Kereta api sebagai moda transportasi massal yang aman, hemat energi, dan berdaya angkut tinggi menjadi solusi strategis untuk menghubungkan destinasi-destinasi wisata lintas wilayah serumpun.

Dalam FGD Kolaborasi Angkutan Rombongan Kereta Api bagi Siswa Sekolah dengan Bus Mabour untuk Menunjang Kegiatan Edutrain dan Tour Keliling Kota Madiun yang dilaksanakan di Graha Krida Praja (10/7), Kabid Fraswil, Mas Kahono Pekik menyampaikan bahwa pengembangan kereta api sebagai penghubung pariwisata antar wilayah serumpun bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga tentang membangun narasi bersama, ekonomi bersama, dan masa depan bersama. Dengan perencanaan yang inklusif dan kolaboratif, pariwisata berbasis konektivitas akan menjadi pengungkit kemajuan wilayah yang saling terhubung budaya dan sejarahnya.

Sementara itu Gunaryo selaku Assistant Manager Customer Care KAI DAOP 7 menyampaikan bahwa tujuan kolaborasi ini adalah Meningkatkan Aksesibilitas Wisatawan Mendorong, Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Mengembangkan Kawasan Wisata Pahlawan Street Center dan Meningkatkan Citra Kota Madiun.

Di sisi lain Yoga Pratomo, Penelaah Teknis Kebijakan pada Bapppeda menyampaikan tentang integrasi edutrain dengan potensi yang sudah ada di Kota Madiun dengan melibatkan semua unsur masyarakat termasuk bekerjasama dengan komunitas dan juga kelurahan wisata (kawista). (*fraswil)

Galeri Berita

Jumlah Pembaca : 9 Orang