
MENGEVALUASI KELURAHAN WISATA KOTA MADIUN
Rute wisata di Kota Madiun adalah salah satu program unggulan Wali Kota Madiun untuk menjalankan amanah UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Permen Parekraf No. 13 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengembangan Desa Wisata, Permendagri No. 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah serta Perda No 6 Tahun 2021 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Madiun 2020-2035.
Kelurahan Wisata ini merupakan salah satu bentuk mikro wisata untuk memperkuat ekosistem pariwisata dan pemberdayaan masyarakat sebagai perwujudan bottom up dan penjabaran program unggulan Wali Kota Madiun. Bapppeda Kota Madiun selaku koordinator pembangunan menggelar Evaluasi Kelurahan Wisata pada Rabu (4/6) yang dihadiri oleh OPD terkait dan Lurah. Menurut Kabid Ikesda, Mas Kahono Pekik bahwa di Kota Madiun telah terbentuk sejumlah 12 Kelompok Sadar Wisata di 12 Kelurahan.
Mikro wisata ini salah satu upaya untuk mencegah terjadinya fenomena bubble tourism di Kota Madiun. Kota Madiun tidak ingin wisatawan meningkat namun pendapatan justru stagnan atau bahkan turun seperti kota-kota besar yang mengandalkan sektor pariwisata.
Dia juga menekankan bagaimana membangun jejaring wisata dengan potensi lokal maupun dengan manca negara, contohnya dengan worldpackers. Relawan manca negara yang hadir di Kota Pandekar menjadi point yang bisa menjadi agen promosi daya tarik, UMKM dan ekonomi kreatif Kota Madiun ke dunia luar, sebagaimana visi Madiun Maju Mendunia.
Sementara itu Penelaah Teknis Kebijakan, Yoga Pratomo menekankan bahwa setiap kelurahan punya potensi yang bisa dioptimalkan untuk menjadi proyek perubahan pada akun worldpackers yang menarik untuk mendatangkan relawan manca negara. Banyak manfaat yang didapatkan jika kita bekerjasama dengan worldpackers ini; tenaga bantuan gratis dan terampil, pertukaran budaya, peningkatan citra dan promosi potensi daerah, hemat biaya operasional, meningkatkan jaringan internasional serta dukungan dari platform.
Dalam forum ini, Lurah-Lurah yang hadir optimis dengan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah bisa menjadi potensi daya tarik wisata, namun mereka mengharapkan adanya pendampingan dan peningkatan kapasitan dari OPD terkait. (*ikesda)