Sejak tahun 2013, Kota Madiun telah menyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) dengan membentuk Tim Pembina, Forum, dan menyusun rencana kerja aktif dalam implementasi tatanan kota sehat. Dengan bergerak bersama, partisipatif dan kolaboratif melibatkan semua pihak, pada tahun 2015 Kota Madiun mendapatkan penghargaan Swasti Saba Padapa yang pertama. Prestasi tersebut terus meningkat, pada tahun 2017 dengan mendapatkan penghargaan Swasti Saba Wiwerda, serta pada tahun 2019 dan tahun 2023 mendapatkan Penghargaan Swasti Saba Wistara dua kali berturut-turut. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Bapppeda Kota Madiun -Budi Agung Wicaksono- saat menerima rombongan Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Blora, bertempat di Ruang Rapat Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Madiun, Jumat (20/12)

Prestasi tersebut mendapatkan apresiasi dari kabupaten/kota lain, sehingga menjadi salah satu alasan Kabupaten Blora untuk melakukan kaji tiru ke Kota Madiun. Rombongan Kabupaten Blora dipimpin langsung Ketua Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Blora, sekaligus Ketua Tim Peggerak PKK Kabupatan Blora -Ainia Shalichah- diikuti oleh Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan dan seluruh anggota Forum Kabupaten Sehat. Aina Shalicah menyampaikan bahwa Kabupaten Blora baru pertama kali mengikuti KKS pada tahun 2023 dan mendapatkan penghargaan Swasti Saba Padapa. Oleh karena itu dengan datang langsung ke kota Madiun, beliau ingin mengetahui bagaimana strategi untuk mencapai penghargaan Swasti Saba Wistara.

Wakil Ketua Forum Kota Sehat Kota Madiun -Karno- dalam paparannya menyampaikan bahwa untuk mencapai penghargaan Swasti Saba Wistara salah satu syarat wajibnya adalah Open Defecation Free (ODF) 100% dan capaian indikator setiap tatanan minimal 91%. Lebih lanjut, Karno menyampaikan kunci utama mencapai berbagai penghargaan tersebut adalah komitmen dari pimpinan daerah. Terakhir hal yang tak kalah penting adalah kolaborasi dari semua pihak, dengan slogan Bergerak Bersama Menuju Kota Madiun Sehat, lanjut beliau.

Swasti Saba (Kota Sehat) adalah penghargaan yang diserahkan kepada kabupaten/kota yang memenuhi kriteria sehat dengan tiga tingkatan yakni Papada, Wiwerda, dan Wistara. Kota sehat adalah kondisi kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk. Pencapaian ini didapatkan melalui penerapan tatanan dan kegiatan yang terintegrasi, yang disepakati oleh masyarakat dan pemerintah daerah. (*ppm)