BAPPPEDA LAKUKAN ORIENTASI PENYUSUNAN RPJMD KOTA MADIUN

Visi Kota Madiun Tahun 2025-2045 adalah Madiun Maju Mendunia : Kota Yang Berinovasi, Berbudaya Dan Berkelanjutan. Sebuah cita-cita yang sangat tinggi dan menunjukkan betapa pemerintah ingin sebuah kemajuan yang didambakan oleh masyarakat secara keseluruhan dan mewujudkan kesejahteraan.

Bapppeda ingin hal ini tercapai dengan baik sesuai tahapan yang telah direncanakan. Dengan menggelar FGD Orientasi Penyusunan RPJMD pada Rabu-Jumat (5-7/12) dengan mengundang narasumber 2 diplomat yakni Krisna P. Laurensius M.B.A dan Ernawati, MDip/MSA, serta akademisi Dr. rer.pol. Ferry Prasetyia, SE, MAppEc.

Mereka memaparkan mengenai Pengenalan Perkembangan Tekhnologi Informasi Beijing untuk Fondasi Transformasi Pembangunan Kota Madiun, Peluang dan Tantangan Pengembangan Sektor Unggulan Bidang Perdagangan dan Pariwisata dalam rangka Penguatan Fondasi Transformasi Ekonomi Kota Madiun, Pengaruh Isu Strategis Nasional terhadap Target Ekonomi Makro Kota Madiun Tahun 2025-2029, Penyempurnaan hasil Identifikasi permasalahan dan isu strategis Pembangunan dalam Rancangan Teknokratik RPJMD Tahun 2025-2029, serta Sinergitas kebijakan Asta Cita dengan Program Unggulan Daerah Tahun 2025-2029.

Kali ini Krisna P. Laurensius menjelaskan tentang bagaimana pentingnya digitalitasi dalam pembangunan di Kota Madiun. Mengacu pada pengalaman Republik Rakyat Tiongkok (RRC) saat menghadapi pandemi Covid19 yang lalu. Dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran wabah, mereka memaksa penggunaan system pembayaran secara cashless dan penggunaan aplikasi lainnya dalam mengelola pengendalian wabah dan melindungi masyarakatnya. Hal ini akan menjadi kebiasaan yang mempermudah aktivitas masyarakan dan kemudian menjadi bisa untuk dilakukan dan dapat mewujudkan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Selain itu, Ernawati menjelaskan tentang pentingnya pengembangan sektor pariwisata dalam menunjang pembangunan di Kota Madiun. Ernawati memberikan kiat-kiat untuk mengembangkan pariwisata dengan : membuat rencana detail pembangunan pariwisata daerah, memfokuskan pada satu hal yang berbeda dengan daerah lain, branding yang masif tentang potensi Kota Madiun serta pembangunan museum di Kota Madiun sebagai tempat untuk mengenalkan sejarah kepada wisatawan.

Sementara itu, Ferry Prasetyia membrakedown program Asta Cita ke RPJPD dan kemudian ke RPJMD Kota Madiun. Hal ini sangat mutlak untuk dilakukan agar program mulai dari pusat sampai ke daerah runtut dan runut sehingga menjadi satu kesatuan program dan kegiatan antara pusat dan daerah. (*rendalev)

Galeri Berita

Jumlah Pembaca : 86 Orang