JANGAN DIKIRA KOTA LUPA BUDAYA
Meskipun berstatus Kota, namun semangat nguri-uri budaya dan tradisi masih dijaga oleh masyarakat Kota Pecel ini. Alih-alih luntur atau bahkan terlupakan, tradisi bersih desa di Kota Madiun tetap terjaga dengan baik, semua wilayahnya yang merupakan Kelurahan tidak lantas membuat warganya lali lanjarane. Bersih desa biasa juga disebut dengan nyadran.
Menurut Wikipedia, bersih desa atau nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam/sendang/punden oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artinya ruwah syakban.
Hari-hari terakhir ini, warga Kota Pendekar disibukkan dengan berbagai rangkaian bersih desa, antara lain : pengajian umum, wungon/tilik kampung, sedekah bumi, jamasan pusaka, larungan, pagelaran wayang kulit dan juga kirab budaya.
Dapat dibayangkan berapa rupiah perputaran uang saat kegiatan ini berlangsung di seluruh wilayah Kota Madiun. Kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi kreatif berjalan maksimal, yang dapat memajukan sektor perekonomian masyarakat.
Bersih desa atau nyadran ini dilaksanakan annual karena memang semua pihak mendukung, mulai dari bawah yakni masyarakat dan didukung penuh oleh pemerintah dan jajaran samping. Sangat layak jika kurun waktu pelaksanaan event ini ayang merupakan atraksi wisata dijadikan bulan berkunjung Kota Madiun dengan kemasan yang berbeda tanpa meninggalkan roh budaya atau tradisinya. (*ikesda)
Sumber foto : Diskominfo dan Bapppeda Kota Madiun
#kawistamadiun #kelurahanwisatakotamadiun #bulanberkunjungkotamadiun #ekonomikreatif