Iklim usaha selalu bergerak dinamis, bahkan badai Covid19 mulai tahun 2020 lalu merupakan salah satu gelombang tsunami bagi dunia usaha. Tak terkecuali pada sektor pariwisata di Kota Madiun, yang terdampak salah satunya adalah Hotel Merdeka Kota Madiun. Hotel yang berumur 120 tahun ini mengalami gejolak yang sangat luar biasa buruk akibat virus ini. Saat itu tingkat hunian sangatlah kecil jika dibandingkan dengan jumlah kamar yang tersedia.

Pengamalan ini diungkapkan oleh Kartini, yang merupakan General Manager Hotel Merdeka pada Selasa (9/7) di Graha Krida Praja saat memberikan materi pada Peningkatan Kapasitas Lapak UMKM Kelurahan. Wanita yang berkarir mulai dari bawah selama 18 tahun ini mengalami pahit getirnya dunia perhotelan pada saat wabah terjadi.

Dengan segala perjuangan bersama dengan segenap tim, mencoba untuk tetap melakukan hal yang berguna untuk tetap eksis. Yang dilakukan adalah : memahami segmentasi pasar, melakukan inovasi, lakukan digital marketing/marketplace, efesiensi pada manajemen keuangan dan operasional, membangun relasi, meningkatkan kualitas pelayanan, selalu produktif, menerapkan teknologi yang tepat guna dan terus adaptif terhadap perubahan.

Selain itu, ada resep khusus yang membuat Hotel Merdeka mampu berdiri sejak 1904 kemudian dibagikan kepada pengelola lapak pada kesempatan ini adalah memperlakukan karyawan sebagai keluarga, melibatkan usul-pendapat karyawan dalam menentukan peraturan hotel dan tak lupa juga memenuhi hak karyawan seutuhnya. (*ppm)